PROMOSI NIH....

Anda Tertarik....? MAU PESAN?

Souvenir Wisuda, Tutup tahun Siswa, gift envelope, Sticker,
or clik: http://goligog.wordpress.com/goligog-on-sale/

PEMESANAN:
Kami melayani pembelian dari seluruh wilayah Indonesia baik via telepon maupun email. Bila Anda menemukan kesulitan untuk berbelanja silahkan hubungi kami via telepon di : 0274-9574480 atau email kami di : aangoligog@yahoo.co.id untuk bantuan.

KEJUJURAN ADALAH MODAL UTAMA KAMI

23 Agustus 2008

Tiga Pertanyaan (1 jawaban)

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, siapapun yang boleh menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

“Anda siapa? Dan apakah boleh anda menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?” Pemuda bertanya. “Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan saudara.” Jawab Guru Agama. “Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.” Jawab Guru Agama “Saya akan mencuba sejauh kemampuan saya”

Pemuda : “Saya punya 3 pertanyaan;

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan kewujudan Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dimaksudkan dengan takdir?
3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api?, tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka memiliki unsur yang sama.

Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?”

Tiba-tiba Guru Agama tersebut menampar pipi si Pemuda dengan kuat. Sambil menahan kesakitan pemuda berkata “Kenapa anda marah kepada saya?” Jawab Guru Agama “Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawapan saya kepada 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya”.

“Saya sungguh-sungguh tidak faham”, kata pemuda itu. Guru Agama bertanya “Bagaimana rasanya tamparan saya?”. “Tentu saja saya merasakan sakit”, jawab beliau. Guru Agama bertanya ” Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?”. Pemuda itu mengangguk tanda percaya. Guru Agama bertanya lagi, “Tunjukan pada saya wujud sakit itu!” “ Tak boleh”, jawap pemuda. “Itulah jawapan pertanyaan pertama: kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.” Terang Guru Agama.

Guru Agama bertanya lagi, “Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?”. “Tidak” jawab pemuda. “Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?” “Tidak” jawab pemuda. “Itulah yang dinamakan Takdir” Terang Guru Agama.

Guru Agama bertanya lagi, “Diperbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”. “kulit”. Jawab pemuda. “Pipi anda diperbuat dari apa?” “ Kulit “ Jawab pemuda. “Bagaimana rasanya tamparan saya?”. “Sakit.” Jawab pemuda. “Walaupun Syaitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syaitan.” Terang Guru Agama.

21 Agustus 2008

2 ISAAC NEWTON 1642-1727

Alam dan hukum alam tersembunyi di balik malam.
Tuhan berkata, biarlah Newton ada! Dan semuanya akan terang benderang.

Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya Galileo. Seperti halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal. Di masa bocah dia sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan teramat cekatan menggunakan tangannya. Meskipun anak dengan otak cemerlang, di sekolah tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik perhatian. Tatkala menginjak akil baliq, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan anaknya bisa jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa bakat utamanya tidak terletak di situ. Pada umurnya delapan belas dia masuk Universitas Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa yang kemudian terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematika dan dengan cepat pula mulai melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya kemudian mengubah dunia.

Pertengahan abad ke-17 adalah periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Filosof Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya berseru kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan penelitian atas dasar titik tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon dan Descartes, sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang, penemuan baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan penyelidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan "Hukum gerak Newton" yang pertama.

Ilmuwan besar lain, seperti William Harvey, penemu ihwal peredaran darah dan Johannes Kepler penemu tata gerak planit-planit di seputar matahari, mempersembahkan informasi yang sangat mendasar bagi kalangan cendikiawan. Walau begitu, ilmu pengetahuan murni masih merupakan kegemaran para intelektual, dan masih belum dapat dibuktikan --apabila digunakan dalam teknologi-- bahwa ilmu pengetahuan dapat mengubah pola dasar kehidupan manusia sebagaimana diramalkan oleh Francis Bacon.

Walaupun Copernicus dan Galileo sudah menyepak ke pinggir beberapa anggapan ngelantur tentang pengetahuan purba dan telah menyuguhkan pengertian yang lebih genah mengenai alam semesta, namun tak ada satu pokok pikiran pun yang terumuskan dengan seksama yang mampu membelokkan tumpukan pengertian yang gurem dan tak berdasar seraya menyusunnya dalam suatu teori yang memungkinkan berkembangnya ramalan-ramalan yang lebih ilmiah. Tak lain dari Isaac Newton-lah orangnya yang sanggup menyuguhkan kumpulan teori yang terangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan modern yang kini arusnya jadi anutan orang.

Newton sendiri agak ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya. Gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tetapi banyak teori-teorinya baru diketahui publik bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya adalah menyangkut penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang lazim disebut orang "cahaya putih" sebenarnya tak lain dari campuran semua warna yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan analisa tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada hukum ini dia --pada tahun 1668-- merancang dan sekaligus membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini, berbarengan dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik yang sudah diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.

Keberhasilan Newton di bidang optik saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan Newton pada urutan daftar buku ini. Sementara itu masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang matematika murni dan di bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah penemuannya tentang "kalkulus integral" yang mungkin dipecahkannya tatkala ia berumur dua puluh tiga atau dua puluh empat tahun. Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika modern. Bukan semata bagaikan benih yang daripadanya tumbuh teori matematika modern, tetapi juga perabot tak terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan pengetahuan modern yang datang menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun Newton tidak berbuat sesuatu apapun lagi, penemuan "kalkulus integral"-nya saja sudah memadai untuk menuntunnya ke tangga tinggi dalam daftar urutan buku ini.

Tetapi penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda. Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara matcmatik dijabarkan dcngan persamaan F = m.a) menetapkan bahwa akselerasi obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termasyhur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari yang dapat diawasi dan gerak-geriknya dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan problem.

Hukum Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas bidang ilmiah serta bidang perancangan pelbagai peralatan teknis. Dalam masa hidupnya, pemraktekan yang paling dramatis adalah di bidang astronomi. Di sektor ini pun Newton berdiri paling depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karyanya yang masyhur Prinsip-prinsip matematika mengenai filsafat alamiah (biasanya diringkas Principia saja). Dalam buku itu Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang hukum gerak. Dia menunjukkan bagaimana hukum-hukum itu dapat dipergunakan untuk memperkirakan secara tepat gerakan-gerakan planit-planit seputar sang matahari. Persoalan utama gerak-gerik astronomi adalah bagaimana memperkirakan posisi yang tepat dan gerakan bintang-kemintang serta planit-planit, dengan demikian terpecahkan sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali sambar. Atas karya-karyanya itu Newton sering dianggap seorang astronom terbesar dari semua yang terbesar.

Apa penilaian kita terhadap arti penting keilmiahan Newton? Apabila kita buka-buka indeks ensiklopedia ilmu pengetahuan, kita akan jumpai ihwal menyangkut Newton beserta hukum-hukum dan penemuan-penemuannya dua atau tiga kali lebih banyak jumlahnya dibanding ihwal ilmuwan yang manapun juga. Kata cendikiawan besar Leibniz yang sama sekali tidak dekat dengan Newton bahkan pernah terlibat dalam suatu pertengkaran sengit: "Dari semua hal yang menyangkut matematika dari mulai dunia berkembang hingga adanya Newton, orang itulah yang memberikan sumbangan terbaik." Juga pujian diberikan oleh sarjana besar Perancis, Laplace: "Buku Principia Newton berada jauh di atas semua produk manusia genius yang ada di dunia." Dan Langrange sering menyatakan bahwa Newton adalah genius terbesar yang pernah hidup. Sedangkan Ernst Mach dalam tulisannya di tahun 1901 berkata, "Semua masalah matematika yang sudah terpecahkan sejak masa hidupnya merupakan dasar perkembangan mekanika berdasar atas hukum-hukum Newton." Ini mungkin merupakan penemuan besar Newton yang paling ruwet: dia menemukan wadah pemisahan antara fakta dan hukum, mampu melukiskan beberapa keajaiban namun tidak banyak menolong untuk melakukan dugaan-dugaan; dia mewariskan kepada kita rangkaian kesatuan hukum-hukum yang mampu dipergunakan buat permasalahan fisika dalam ruang lingkup rahasia yang teramat luas dan mengandung kemungkinan untuk melakukan dugaan-dugaan yang tepat.

Dalam uraian yang begini ringkas, adalah mustahil membeberkan secara terperinci penemuan-penemuan Newton. Akibatnya, banyak karya-karya yang agak kurang tenar terpaksa harus disisihkan biarpun punya makna penting di segi penemuan dalam bidang masalahnya sendiri. Newton juga memberi sumbangsih besar di bidang thermodinamika (penyelidikan tentang panas) dan di bidang akustik (ilmu tentang suara). Dan dia pulalah yang menyuguhkan penjelasan yang jernih bagai kristal prinsip-prinsip fisika tentang "pengawetan" jumlah gerak agar tidak terbuang serta "pengawetan" jumlah gerak sesuatu yang bersudut. Antrian penemuan ini kalau mau bisa diperpanjang lagi: Newtonlah orang yang menemukan dalil binomial dalam matematika yang amat logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Mau tambah lagi? Dia juga, tak lain tak bukan, orang pertama yang mengutarakan secara meyakinkan ihwal asal mula bintang-bintang.

Nah, sekarang soalnya begini: taruhlah Newton itu ilmuwan yang paling jempol dari semua ilmuwan yang pernah hidup di bumi. Paling kemilau bagaikan batu zamrud di tengah tumpukan batu kali. Taruhlah begitu. Tetapi, bisa saja ada orang yang mempertanyakan alasan apa menempatkan Newton di atas pentolan politikus raksasa seperti Alexander Yang Agung atau George Wasington, serta disebut duluan ketimbang tokoh-tokoh agama besar seperti Nabi Isa atau Budha Gautama. Kenapa mesti begitu?

Pertimbangan saya begini. Memang betul perubahan-perubahan politik itu penting kalau tidak teramat penting. Walau begitu, bagaimanapun juga pada umumnya manusia sebagaian terbesar hidup nyaris tak banyak beda antara mereka di jaman lima ratus tahun sesudah Alexander wafat dengan mereka di jaman lima ratus sebelum Alexander muncul dari rahim ibunya. Dengan kata lain, cara manusia hidup di tahun 1500 sesudah Masehi boleh dibilang serupa dengan cara hidup buyut bin buyut bin buyut mereka di tahun 1500 sebelum Masehi. Sekarang, tengoklah dari sudut perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam lima abad terakhir, berkat penemuan-penemuan ilmiah modern, cara hidup manusia sehari-hari sudah mengalami revolusi besar. Cara berbusana beda, cara makan beda, cara kerja dan ragamnya beda. Bahkan, cara hidup santai berleha-leha pun sama sekali tidak mirip dengan apa yang diperbuat orang jaman tahun 1500 sesudah Masehi. Penemuan ilmiah bukan saja sudah merevolusionerkan teknologi dan ekonomi, tetapi juga sudah mengubah total segi politik, pemikiran keagamaan, seni dan falsafah. Sangat langkalah aspek kehidupan manusia yang tetap "jongkok di tempat" tak beringsut sejengkal pun dengan adanya revolusi ilmiah. Alasan ini --sekali lagi alasan ini-- yang jadi sebab mengapa begitu banyak ilmuwan dan penemu gagasan baru tercantum di dalam daftar buku ini. Newton bukan semata yang paling cerdas otak diantara barisan cerdas otak, tetapi sekaligus dia tokoh yang paling berpengaruh di dalam perkembangan teori ilmu. Itu sebabnya dia peroleh kehormatan untuk didudukkan dalam urutan hampir teratas dari sekian banyak manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Newton menghembuskan nafas penghabisan tahun 1727, dikebumikan di Westminster Abbey, ilmuwan pertama yang memperoleh penghormatan macam itu.

--------------------------------------------------------------------------------
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat

01. NABI MUHAMMAD (570 SM - 632 SM)

Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi.

Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.

Sebagian besar dari orang-orang yang tercantum di dalam buku ini merupakan makhluk beruntung karena lahir dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia, berkultur tinggi dan tempat perputaran politik bangsa-bangsa. Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian agak selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi sekitar yang sederhana dan rendah hati. Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa Muhamnmad seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua puluh lima tahun tatkala dia kawin dengan seorang janda berada. Bagaimanapun, sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaannya sebagai manusia.

Umumnya, bangsa Arab saat itu tak memeluk agama tertentu kecuali penyembah berhala Di kota Mekkah ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk Agama Yahudi dan Nasrani, dan besar kemungkinan dari merekalah Muhammad untuk pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Mahakuasa, yang mengatur seantero alam. Tatkala dia berusia empatpuluh tahun, Muhammad yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk jadi penyebar kepercayaan yang benar.

Selama tiga tahun Muhammad hanya menyebar agama terbatas pada kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Baru tatkala memasuki tahun 613 dia mulai tampil di depan publik. Begitu dia sedikit demi sedikit punya pengikut, penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang berbahaya, pembikin onar. Di tahun 622, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di utara Mekkah berjarak 200 mil. Di kota itu dia ditawari posisi kekuasaan politik yang cukup meyakinkan.

Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Medinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mektah dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero Jazirah Arabia bagian selatan.

Suku Bedewi punya tradisi turun-temurun sebagai prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah pertanian di belahan utara. Tapi, Muhammadlah orang pertama dalam sejarah, berkat dorongan kuat kepercayaan kepada keesaan Tuhan, pasukan Arab yang kecil itu sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah manusia. Di sebelah timurlaut Arab berdiri Kekaisaran Persia Baru Sassanids yang luas. Di baratlaut Arabia berdiri Byzantine atau Kekaisaran Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya.

Ditilik dari sudut jumlah dan ukuran, jelas Arab tidak bakal mampu menghadapinya. Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab yang membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut dari genggaman Kekaisaran Byzantine, dan sementara itu balatentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di Nehavend tahun 642.

Tapi, penaklukan besar-besaran --di bawah pimpinan sahabat Nabi dan penggantinya Abu Bakr dan Umar ibn al-Khattab-- itu tidak menunjukkan tanda-tanda stop sampai di situ. Pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak kerajaan Visigothic di Spanyol.

Sepintas lalu orang mesti mengira pasukan Muslim akan membabat habis semua Nasrani Eropa. Tapi pada tahun 732, dalam pertempuran yang masyhur dan dahsyat di Tours, satu pasukan Muslimin yang telah maju ke pusat negeri Perancis pada akhirnya dipukul oleh orang-orang Frank. Biarpun begitu, hanya dalam tempo secuwil abad pertempuran, orang-orang Bedewi ini -dijiwai dengan ucapan-ucapan Nabi Muhammad- telah mendirikan sebuah empirium membentang dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik, sebuah empirium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dan di mana pun penaklukan dilakukan oleh pasukan Muslim, selalu disusul dengan berbondong-bondongnya pemeluk masuk Agama Islam.

Ternyata, tidak semua penaklukan wilayah itu bersifat permanen. Orang-orang Persia, walaupun masih tetap penganut setia Agama Islam, merebut kembali kemerdekaannya dari tangan Arab. Dan di Spanyol, sesudah melalui peperangan tujuh abad lamanya akhirnya berhasil dikuasai kembali oleh orang-orang Nasrani. Sementara itu, Mesopotamia dan Mesir dua tempat kelahiran kebudayaan purba, tetap berada di tangan Arab seperti halnya seantero pantai utara Afrika. Agama Islam, tentu saja, menyebar terus dari satu abad ke abad lain, jauh melangkah dari daerah taklukan. Umumnya jutaan penganut Islam bertebaran di Afrika, Asia Tengah, lebih-lebih Pakistan dan India sebelah utara serta Indonesia. Di Indonesia, Agama Islam yang baru itu merupakan faktor pemersatu. Di anak benua India, nyaris kebalikannya: adanya agama baru itu menjadi sebab utama terjadinya perpecahan.

Apakah pengaruh Nabi Muhammad yang paling mendasar terhadap sejarah ummat manusia? Seperti halnya lain-lain agama juga, Islam punya pengaruh luar biasa besarnya terhadap para penganutnya. Itu sebabnya mengapa penyebar-penyebar agama besar di dunia semua dapat tempat dalam buku ini. Jika diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam, dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan menempatkan urutan Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi Isa dalam daftar. Ada dua alasan pokok yang jadi pegangan saya. Pertama, Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Kristen (sampai batas tertentu berbeda dengan Yudaisme), St. Paul merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen, tokoh penyebarnya, dan penulis bagian terbesar dari Perjanjian Lama.

Sebaliknya Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi Islam tapi sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Tambahan pula dia "pencatat" Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu kepada Muhammad yang diyakininya berasal langsung dari Allah. Sebagian terbesar dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup dan kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyangkan tak lama sesudah dia wafat. Al-Quran dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu Tuhan. Sebaliknya, tak ada satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum Muslimin sedikit banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani, pengaruh Muhammad dengan perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul dalam dunia Kristen digabung jadi satu. Diukur dari semata mata sudut agama, tampaknya pengaruh Muhammad setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan.

Lebih jauh dari itu (berbeda dengan Isa) Muhammad bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku kekuatan pendorong terhadap gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab, pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.

Dari pelbagai peristiwa sejarah, orang bisa saja berkata hal itu bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seseorang yang mengepalai mereka. Misalnya, koloni-koloni di Amerika Selatan mungkin saja bisa membebaskan diri dari kolonialisme Spanyol walau Simon Bolivar tak pernah ada di dunia. Tapi, misal ini tidak berlaku pada gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab. Tak ada kejadian serupa sebelum Muhammad dan tak ada alasan untuk menyangkal bahwa penaklukan bisa terjadi dan berhasil tanpa Muhammad. Satu-satunya kemiripan dalam hal penaklukan dalam sejarah manusia di abad ke-13 yang sebagian terpokok berkat pengaruh Jengis Khan. Penaklukan ini, walau lebih luas jangkauannya ketimbang apa yang dilakukan bangsa Arab, tidaklah bisa membuktikan kemapanan, dan kini satu-satunya daerah yang diduduki oleh bangsa Mongol hanyalah wilayah yang sama dengan sebelum masa Jengis Khan

Ini jelas menunjukkan beda besar dengan penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab. Membentang dari Irak hingga Maroko, terbentang rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata berkat anutan Agama Islam tapi juga dari jurusan bahasa Arabnya, sejarah dan kebudayaan. Posisi sentral Al-Quran di kalangan kaum Muslimin dan tertulisnya dalam bahasa Arab, besar kemungkinan merupakan sebab mengapa bahasa Arab tidak terpecah-pecah ke dalam dialek-dialek yang berantarakan. Jika tidak, boleh jadi sudah akan terjadi di abad ke l3. Perbedaan dan pembagian Arab ke dalam beberapa negara tentu terjadi -tentu saja- dan nyatanya memang begitu, tapi perpecahan yang bersifat sebagian-sebagian itu jangan lantas membuat kita alpa bahwa persatuan mereka masih berwujud. Tapi, baik Iran maupun Indonesia yang kedua-duanya negeri berpenduduk Muslimin dan keduanya penghasil minyak, tidak ikut bergabung dalam sikap embargo minyak pada musim dingin tahun 1973 - 1974. Sebaliknya bukanlah barang kebetulan jika semua negara Arab, semata-mata negara Arab, yang mengambil langkah embargo minyak.

Jadi, dapatlah kita saksikan, penaklukan yang dilakukan bangsa Arab di abad ke-7 terus memainkan peranan penting dalam sejarah ummat manusia hingga saat ini. Dari segi inilah saya menilai adanya kombinasi tak terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi yang melekat pada pengaruh diri Muhammad sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.

--------------------------------------------------------------------------------
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat

Adab Solat Jumat

Puja puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan nikmat, inayah, dan hidayah Allah-lah kita dapat berkumpul di masjid ini.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta segenap keluarga dan para sahabat hingga akhir zaman.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita menguak sedikit mengenai masalah keutamaan Jumat. Karena dengan mengetahui maksud, tujuan serta hikmahnya, Insya Allah kita akan lebih mantap dalam menjalankannya; terutama sekali dalam menjaga sunnah-sunnah, keutamaan-keutamaan dan adab-adabnya.

Karena disyariatkannya secara khusus, yakni dalam I minggu hanya satu kali, maka sepantasnya bila kita dalam menghadirinya juga secara khusus, atau paling tidak berbeda dengan hari-hari biasanya. Perbedaan tersebut menyangkut misalnya : waktu kedatangan kita ke masjid, pakaian, ketenangan dalam mendengar khutbah dan lain-lain.

Seseorang dalam kepergiannya ke masjid untuk shalat Jumat dengan persiapan terlebih dahulu tentu akan merasakan “sesuatu” yang tidak dirasakan oleh mereka yang berangkat ke masjid tanpa persiapan. Persiapan yang dimaksud diatas misalnya: dengan melakukan mandi sunnah, memakai pakaian yang sopan serta berwarna putih, datang sebelum khatib naik mimbar dan lain-lainnya.

Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang briman, bila kamu diseru untuk mengerjakan shalat pada hari Jumat, maka bergegaslah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah semua kegiatan jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahuinya.”

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda :

“Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersiwak, dan memakai wangi-wangian jika ada, serta memakai sebaik-baik pakaiannya, lalu pergi ke masjid dan tidak melangkahi bahu orang, lalu melakukan shalat sunnah kemudian mendengarkan khutbah, tidak berbicara hingga selesainya shalat, maka kesemuanya itu akan menjadi penebus dosa yang terjadi diantara Jumat itu hingga Jumat sebelumnya”.

Masih cukup banyak hadist lain yang menerangkan mengenai masalalah Jumat. Seperti ancaman keras bagi yang meninggalkannya, pentingnya menjaga keutamaan-keutamaan, larangan untuk melangkahi bahu, perintah untuk mendengarkan khatib dan lain-lain.

Ada 2 hal yang mungkin nampak sepele/ kecil, namun perlu mendapat perhatian dari kita. Yang pertama, yaitu masalah adzan. Ada sebagian masjid, yang menyuarakan adzan tepat pada pukul 12.00 WIB, namun dan ada juga yang menyesuaikan dengan waktu adzan dhuhur. Oleh karena itu, untuk menghindari keterlambatan dan mencari kesempurnaan para jamaah perlu memperhatikan waktu adzan dhuhur.

Masalah kedua, yaitu mengenai pengaturan shaf, atau barisan dalam shalat. Di dalam hadist-hadist Nabi SAW disebutkan bahwa melangkahi orang untuk maju ke shaf di depannya, merupakan tindakan yang kurang bagus. Namun karena banyak jamaah yang datang lebih dahulu tetapi enggan untuk mengisi shaf di depannya yang masih kosong, maka terpaksa jamaah yang datang terakhir akan melangkahi jamaah lain untuk maju ke shaf di depannya yang masih kosong.

Untuk menambah kesempurnaan dan kekhusukan, sebaiknya bagi jamaah yang datang lebih awal segera mengisi shaf di depannya yang masih kosong. Namun faktor akhlak tetap harus menjadi pertimbangan, dimana sepantasnya kita duduk.

Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda

“Orang yang hadir shalat Jumat ada 3 macam :

1. seorang yang hadir lalu berbuat laghwu/sia-sia, maka ia akan mendapat bagian berupa kesia-siannya sendiri.

2. seorang yang hadir lalu berdoa, maka terserah kepada Allah untuk menerima atau menolak doanya tersebut.

3. seorang yang hadir dengan memperhatikan khutbah, tidak melangkahi orang muslim dan menganggu orang lain maka shalat Jumat yang dilakukan olehnya ini akan menjadi penebus dosa hingga Jumat yang akan datang ditambah 3 hari, karena Allah SWT berfirman :“ siapa yang melakukan kebaikan, ia mendapat pahala sepuluh kali lipat”. ( HR. Ibn Abi Hatim)

Dalam kaitannya dengan masalah shalat Jumat ini, yang terpenting adalah khutbah. Wajib bagi para hadirin untuk mendengarkan pesan atau juga nasihat yang disampaikan oleh para khatib. Dan satu wasiat yang pasti disampaikan oleh para khatib bagi dirinya sendiri dan bagi hadirin, adalah wasiat taqwa.

Melalui lisan para khatib setiap Jumat kita selalu diingatkan dengan “Ittaqullah” ertaqwalah kepada Allah. Wasiat taqwa ini termasuk satu dari tujuan utama disyariatkannya shalat Jumat, hingga termasuk syarat sahnya shalat Jumat. Wasiat taqwa ini pulalah yang disampaikan oleh para Anbiya’ sesuai firman Allah : “ Sunguh kami telah memerintahkan kepada orang – orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu, untuk selalu bertaqwa kepada Allah” ( An Nisa’ : 131 )

Dan masih banyak lagi ayat Al-Quran yang memerintahkan untuk bertakwa, dan pesan penting Allah SWT ini, paling lama 1 minggu sekali kembali diingatkan melalui lesan para khatib dari mimbar – mimbar masjid.

Allah memerintahkan kita bertaqwa, dan sekaligus juga menjanjikan pahala bagi mereka menjawab seruan-Nya. Diantara janji – janji Allah tersebut seperti dalam firman-Nya :

“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar ( dari permasalahan – permasalahan ) dan akan memberika rizki dari arah yang tiada disangka–sangkanya”.

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Alah menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya”

“Bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa”.

Kehidupan akherat yang menyenagkan, yakni surga, dijanjikan oleh alllah bagi mereka yang bertaqwa, seperti dalam firmannya :

“ Itulah surga yang akan kami wariskan kepada hamba – hamba kami yang selalu bertaqwa.

“ Di hari itu di dekatkan surga kepada orang – orang yang bertaqwa.

“ Sesungguhnya bagi orang – orang yang bertaqwa ( disediakan ) surga – surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya”.

Masih cukup banyak ayat–ayat Al-Quran dan hadist Nabi yang menjelaskan mengenai keutamaan dan pentingnya taqwa. Lalu, apa yang dimaksud dengan taqwa itu sendiri ?

H.Abdullah al Hadad di dalam sebuah bukunya, dengan mengutib pendapat imam Al Ghazali mengatakan, “ Bahwa makna taqwa di dalam Al Qur’an mencakup 3 pengertian, yaitu :

1. Takut dan gentar

2. Taat dan ibadah

3. menjauhkan hati dari segala dosa.

Dari 3 pengertian taqwa diatas, penekanannya terletak pada yang ke 3, yakni menjauhi hati dari segala dosa, namun secara ringkas, taqwa dapat diartikan dengan mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan -larangan-Nya.

Dari keterangan diatas dapat juga disimpulkan, bahwa setiap jum’at, kita selalu diingatkan untuk selalu mentati perintah alah, menjauhi larangan –larangan-Nya, yang dalam plaksanaannya dibaengi dengan rasa patuh dan tunduk, serta ditambah dengan rasa takut dan gentar terhadap Allah SWT.

Yang menjadi pertanyaan dan harus kita enungkan, apakah dari jum’at ke jumat meningkat rasa taqwa kita kepada Allah ?

Bila kita sadar akan kekurangan yang ada, dan berusaha untuk mempeerbaikinya, Insya Allah, Alah akan memberi

Khutbah ke 2

**Hadirin, bertakwalah kepada Allah, bangunlah dari tidur keterpedayaan terhadap dunia dan tinggalkanlah kekejian dan dosa. Lakukanlah ketaatan sebelum datang suatu hari ketika langit pecah dan mengeluarkan kabut putih. Betapa panjangnya waktu sehari dan betapa berat hisab (perhitungan) pada hari itu.

Hari dihimpun seluruh manusia untuk menghadap Tuhannya. Bumi akan bergunjang dan mengeluarkan seluruh isinya. Wanita yg sedang hamil akan melahirkan kandungannya dan para anak kecil akan beruban karena kedahsyatan hari tersebut.

Pada hari itu seluruh hamba tunduk patuh kepada Tuhan. Tiada tempat berlari tiada tempat untuk mencari perlindungan. Maka hina dinalah para pendurhaka, dan berbahagialah mereka yang telah mengisi hari-harinya dengan ketaatan.

Untuk itu bertakwalah kepada Allah, kerjakanlah apa-apa yang diperintahkan Allah dan jauhilah larangannya. Dengan itu, Insya Allah kita semua akan selamat.

Adab Solat Jumat

Puja puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan nikmat, inayah, dan hidayah Allah-lah kita dapat berkumpul di masjid ini.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta segenap keluarga dan para sahabat hingga akhir zaman.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita menguak sedikit mengenai masalah keutamaan Jumat. Karena dengan mengetahui maksud, tujuan serta hikmahnya, Insya Allah kita akan lebih mantap dalam menjalankannya; terutama sekali dalam menjaga sunnah-sunnah, keutamaan-keutamaan dan adab-adabnya.

Karena disyariatkannya secara khusus, yakni dalam I minggu hanya satu kali, maka sepantasnya bila kita dalam menghadirinya juga secara khusus, atau paling tidak berbeda dengan hari-hari biasanya. Perbedaan tersebut menyangkut misalnya : waktu kedatangan kita ke masjid, pakaian, ketenangan dalam mendengar khutbah dan lain-lain.

Seseorang dalam kepergiannya ke masjid untuk shalat Jumat dengan persiapan terlebih dahulu tentu akan merasakan “sesuatu” yang tidak dirasakan oleh mereka yang berangkat ke masjid tanpa persiapan. Persiapan yang dimaksud diatas misalnya: dengan melakukan mandi sunnah, memakai pakaian yang sopan serta berwarna putih, datang sebelum khatib naik mimbar dan lain-lainnya.

Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang briman, bila kamu diseru untuk mengerjakan shalat pada hari Jumat, maka bergegaslah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah semua kegiatan jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahuinya.”

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda :

“Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersiwak, dan memakai wangi-wangian jika ada, serta memakai sebaik-baik pakaiannya, lalu pergi ke masjid dan tidak melangkahi bahu orang, lalu melakukan shalat sunnah kemudian mendengarkan khutbah, tidak berbicara hingga selesainya shalat, maka kesemuanya itu akan menjadi penebus dosa yang terjadi diantara Jumat itu hingga Jumat sebelumnya”.

Masih cukup banyak hadist lain yang menerangkan mengenai masalalah Jumat. Seperti ancaman keras bagi yang meninggalkannya, pentingnya menjaga keutamaan-keutamaan, larangan untuk melangkahi bahu, perintah untuk mendengarkan khatib dan lain-lain.

Ada 2 hal yang mungkin nampak sepele/ kecil, namun perlu mendapat perhatian dari kita. Yang pertama, yaitu masalah adzan. Ada sebagian masjid, yang menyuarakan adzan tepat pada pukul 12.00 WIB, namun dan ada juga yang menyesuaikan dengan waktu adzan dhuhur. Oleh karena itu, untuk menghindari keterlambatan dan mencari kesempurnaan para jamaah perlu memperhatikan waktu adzan dhuhur.

Masalah kedua, yaitu mengenai pengaturan shaf, atau barisan dalam shalat. Di dalam hadist-hadist Nabi SAW disebutkan bahwa melangkahi orang untuk maju ke shaf di depannya, merupakan tindakan yang kurang bagus. Namun karena banyak jamaah yang datang lebih dahulu tetapi enggan untuk mengisi shaf di depannya yang masih kosong, maka terpaksa jamaah yang datang terakhir akan melangkahi jamaah lain untuk maju ke shaf di depannya yang masih kosong.

Untuk menambah kesempurnaan dan kekhusukan, sebaiknya bagi jamaah yang datang lebih awal segera mengisi shaf di depannya yang masih kosong. Namun faktor akhlak tetap harus menjadi pertimbangan, dimana sepantasnya kita duduk.

Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda

“Orang yang hadir shalat Jumat ada 3 macam :

1. seorang yang hadir lalu berbuat laghwu/sia-sia, maka ia akan mendapat bagian berupa kesia-siannya sendiri.

2. seorang yang hadir lalu berdoa, maka terserah kepada Allah untuk menerima atau menolak doanya tersebut.

3. seorang yang hadir dengan memperhatikan khutbah, tidak melangkahi orang muslim dan menganggu orang lain maka shalat Jumat yang dilakukan olehnya ini akan menjadi penebus dosa hingga Jumat yang akan datang ditambah 3 hari, karena Allah SWT berfirman :“ siapa yang melakukan kebaikan, ia mendapat pahala sepuluh kali lipat”. ( HR. Ibn Abi Hatim)

Dalam kaitannya dengan masalah shalat Jumat ini, yang terpenting adalah khutbah. Wajib bagi para hadirin untuk mendengarkan pesan atau juga nasihat yang disampaikan oleh para khatib. Dan satu wasiat yang pasti disampaikan oleh para khatib bagi dirinya sendiri dan bagi hadirin, adalah wasiat taqwa.

Melalui lisan para khatib setiap Jumat kita selalu diingatkan dengan “Ittaqullah” ertaqwalah kepada Allah. Wasiat taqwa ini termasuk satu dari tujuan utama disyariatkannya shalat Jumat, hingga termasuk syarat sahnya shalat Jumat. Wasiat taqwa ini pulalah yang disampaikan oleh para Anbiya’ sesuai firman Allah : “ Sunguh kami telah memerintahkan kepada orang – orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu, untuk selalu bertaqwa kepada Allah” ( An Nisa’ : 131 )

Dan masih banyak lagi ayat Al-Quran yang memerintahkan untuk bertakwa, dan pesan penting Allah SWT ini, paling lama 1 minggu sekali kembali diingatkan melalui lesan para khatib dari mimbar – mimbar masjid.

Allah memerintahkan kita bertaqwa, dan sekaligus juga menjanjikan pahala bagi mereka menjawab seruan-Nya. Diantara janji – janji Allah tersebut seperti dalam firman-Nya :

“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar ( dari permasalahan – permasalahan ) dan akan memberika rizki dari arah yang tiada disangka–sangkanya”.

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Alah menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya”

“Bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa”.

Kehidupan akherat yang menyenagkan, yakni surga, dijanjikan oleh alllah bagi mereka yang bertaqwa, seperti dalam firmannya :

“ Itulah surga yang akan kami wariskan kepada hamba – hamba kami yang selalu bertaqwa.

“ Di hari itu di dekatkan surga kepada orang – orang yang bertaqwa.

“ Sesungguhnya bagi orang – orang yang bertaqwa ( disediakan ) surga – surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya”.

Masih cukup banyak ayat–ayat Al-Quran dan hadist Nabi yang menjelaskan mengenai keutamaan dan pentingnya taqwa. Lalu, apa yang dimaksud dengan taqwa itu sendiri ?

H.Abdullah al Hadad di dalam sebuah bukunya, dengan mengutib pendapat imam Al Ghazali mengatakan, “ Bahwa makna taqwa di dalam Al Qur’an mencakup 3 pengertian, yaitu :

1. Takut dan gentar

2. Taat dan ibadah

3. menjauhkan hati dari segala dosa.

Dari 3 pengertian taqwa diatas, penekanannya terletak pada yang ke 3, yakni menjauhi hati dari segala dosa, namun secara ringkas, taqwa dapat diartikan dengan mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan -larangan-Nya.

Dari keterangan diatas dapat juga disimpulkan, bahwa setiap jum’at, kita selalu diingatkan untuk selalu mentati perintah alah, menjauhi larangan –larangan-Nya, yang dalam plaksanaannya dibaengi dengan rasa patuh dan tunduk, serta ditambah dengan rasa takut dan gentar terhadap Allah SWT.

Yang menjadi pertanyaan dan harus kita enungkan, apakah dari jum’at ke jumat meningkat rasa taqwa kita kepada Allah ?

Bila kita sadar akan kekurangan yang ada, dan berusaha untuk mempeerbaikinya, Insya Allah, Alah akan memberi

Khutbah ke 2

**Hadirin, bertakwalah kepada Allah, bangunlah dari tidur keterpedayaan terhadap dunia dan tinggalkanlah kekejian dan dosa. Lakukanlah ketaatan sebelum datang suatu hari ketika langit pecah dan mengeluarkan kabut putih. Betapa panjangnya waktu sehari dan betapa berat hisab (perhitungan) pada hari itu.

Hari dihimpun seluruh manusia untuk menghadap Tuhannya. Bumi akan bergunjang dan mengeluarkan seluruh isinya. Wanita yg sedang hamil akan melahirkan kandungannya dan para anak kecil akan beruban karena kedahsyatan hari tersebut.

Pada hari itu seluruh hamba tunduk patuh kepada Tuhan. Tiada tempat berlari tiada tempat untuk mencari perlindungan. Maka hina dinalah para pendurhaka, dan berbahagialah mereka yang telah mengisi hari-harinya dengan ketaatan.

Untuk itu bertakwalah kepada Allah, kerjakanlah apa-apa yang diperintahkan Allah dan jauhilah larangannya. Dengan itu, Insya Allah kita semua akan selamat.

JIKA ANAK...

jika anak banyak dicela
ia akan terbiasa menyalahkan
jika anak banyak dimusuhi
ia akan terbiasa menentang
jika anak dihantui ketakutan
ia akan terbiasa merasa cemas
jika anak banyak dikasihani
ia akan terbiasa meratapi nasibnya
jika anak dikelilingi olok-olok
ia akan terbiasa menjadi pemalu
jika anak dikitari rasa iri
ia akan terbiasa merasa bersalah
jika anak serba dimengerti
ia akan terbiasa menjadi penyabar
jika anak banyak diberi dorongan
ia terbiasa percaya diri
jika anak banyak dipuji
ia akan terbiasa menghargai
jika anak diterima oleh lingkungannya
ia akan terbiasa menyayangi
jika anak tidak banyak dipersalahkan
ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri
jika anak mendapatkan pengakuan dari kanan kirinya
ia akan terbiasa menetapkan arah langkahnya
jika anak diperlakukan dengan jujur
ia akan terbiasa melihat kebenaran
jika anakditimang tanpa berat sebelah
ia akan terbiasa melihat keadilan
jika anak mengenyam rasa aman
ia akan terbiasa mengandalkan diri dan mempercayai orang sekitarnya
jika anak dikerumuni keramahan
ia akan terbiasa berpendirian:
“Sungguh indah dunia ini!”

Bagaimana anak kita?????????